Posted by : Ikrar Hesa Prasetya
Saturday, May 26, 2012
Jenis Olahraga Yang Dapat Mencegah Kanker,
macam macam olah raga untuk sakit kanker, bagaimana mencegah kanker
dengan gerakan badan, tips dan trik mencegah kanker dengan olah raga
akan dibahas dalam artikel kali ini:
Selain makanan olah raga juga dapat
mencegah kanker. pola makan juga berpengaruh pada pertumbuhan kanker,
baik kanker otak, payudara, darah dan juga kanker yang lain.
OLAHRAGA adalah cara alami menjaga
kesehatan dan mencegah penyakit. Penelitian membuktikan, aktif bergerak
setiap hari dapat menjauhkan Anda dari risiko penyakit seperti jantung
dan kanker.
Sama halnya makan, olahraga
seharusnya dilakukan setiap hari. Jangan langsung berpikir pada olahraga
berat yang bersimbah keringat, aktivitas ringan seperti jalan santai
atau bersepeda keliling kompleks rumah, merupakan alternatif berolahraga
yang menyenangkan.
Spesialis kedokteran olahraga, dr Phaidon L Toruan
MM, mengungkapkan, olahraga adalah suatu keharusan. “Sama seperti Anda
berdoa dan bersembahyang sesuai dengan agama dan kepercayaan untuk
kebutuhan rohani, maka olahraga adalah kebutuhan jasmani,” ujarnya.
Phaidon menambahkan, olahraga atau
dalam bahasa sehari-hari disebut latihan merupakan aktivitas yang
menggunakan tenaga fisik. Saat ini dengan semakin meningkatnya penyakit
degeneratif seperti serangan jantung, hipertensi, diabetes, kolesterol,
pada akhirnya banyak orang mengetahui bahwa salah satu penyebabnya
adalah kurangnya aktivitas olahraga.
Bertolak dari hal tersebut, olahraga
dapat dikatakan sebagai “obat”, yang lantas juga menginspirasi
terlahirnya terapi olahraga (sport therapy). Lebih baik mencegah
daripada mengobati. Nah, selain menyehatkan, olahraga teratur telah
terbukti dapat mencegah munculnya penyakit, terutama obesitas sebagai
gerbang beragam penyakit kronis seperti diabetes dan penyakit terkait
pembuluh darah jantung (kardiovaskular). Sebab, masalah kerap dialami
pada orang dengan bobot badan berlebih adalah tingginya metabolisme.
“Metabolisme dipengaruhi massa tubuh.
Semakin besar massa tubuh, makin banyak energi yang diperlukan untuk
membakar kalori. Kondisi ini akan berbahaya jika jarang berolahraga,”
kata profesor dari Pennington Biomedical Research Center di Baton Rouge,
Los Angeles, Timothy Church MD MPH PhD.
Berbagai studi skala internasional telah menyodorkan temuan manfaat olahraga bagi kesehatan dan pencegahan penyakit.
Baru-baru ini studi yang dilakukan para
peneliti di Amerika juga mengungkapkan bahwa olahraga teratur dapat
melindungi pria dari kanker prostat.
Kesimpulan tersebut didasarkan hasil
uji mereka terhadap 190 partisipan pria yang telah melakukan biopsi
prostat. Bahwasanya partisipan yang cukup aktif bergerak, walaupun
sekadar berjalan kaki selama beberapa jam per minggu, ternyata secara
signifikan memiliki kecenderungan lebih kecil untuk terkena kanker
prostat.
Mayoritas pria dalam studi ini
(sekitar 58 persen) dalam kesehariannya memang kurang banyak gerak dan
lebih banyak duduk (sedentary). Dengan kata lain, kalaupun sempat
melakukan aktivitas jalan kaki, mereka paling-paling hanya melakukannya
kurang dari 1 jam per minggu. Studi tersebut juga melaporkan bahwa
latihan (exercise) yang dilakukan pria yang sudah terkena kanker prostat
dapat meminimalisasi perkembangan kanker ke arah yang lebih ganas.
“Makin meningkat porsi olahraga yang
dilakukan, makin menurun risiko kanker,” ujar ahli urologi dari Duke
University Medical Center di Amerika, Dr Jodi Antonelli, yang mengepalai
penulisan studi tersebut.
Menanggapi hasil studi yang
diterbitkan secara online dalam Journal of Urology edisi 22 September
tersebut, ahli urologi dari Duke and the Durham Veterans Affairs
Hospital, Dr Stephen Freedland, mengungkapkan bahwa temuan ini tentunya
bermanfaat sebagai salah satu rujukan bagi para ilmuwan medis yang masih
terus mencari bukti terkait manfaat olahraga untuk pencegahan kanker.
“Ada lusinan studi yang melaporkan
manfaat latihan dalam menurunkan risiko kanker prostat, beberapa di
antaranya bahkan merupakan studi skala besar. Namun, semuanya masih
simpang siur dan menyisakan tanda tanya,” katanya.
Selain kanker prostat yang paling
ditakuti kaum adam,kaum wanita juga dapat memetik manfaat dari
berolahraga, yakni menjauhkan risiko kanker payudara.
Hal ini terungkap dalam studi yang
dilakukan tim peneliti dari University of Southern Californiadi Los
Angeles. Mereka mendapati bahwa olahraga dengan intensitas gerak tinggi
seperti berenang,aerobik, dan lari bisa mengurangi risiko kanker
payudara.
Menurut peneliti, latihan atau
olahraga mungkin mengurangi risiko kanker melalui perubahan dalam
metabolisme dan sistem kekebalan tubuh dengan cara mengurangi
pertambahan berat badan.
Untuk keperluan studi ini, tim
peneliti melibatkan 110.599 partisipan wanita di California yang riwayat
kesehatannya ditelusuri sejak tahun 1995. Dibandingkan partisipan yang
hanya berolahraga kurang dari 30 menit seminggu, partisipan wanita yang
rajin melakukan aktivitas gerak tinggi selama lebih dari 5 jam seminggu
diketahui mengalami penurunan risiko terkena kanker payudara invasif
sebesar 20 persen, dan 31 persen kanker untuk kanker payudara stadium
dini.
Studi tersebut dilakukan terutama
untuk melihat pengaruh kumulatif dari olahraga atau latihan lebih tinggi
terhadap risiko kanker payudara. Sebelum terdiagnosis kanker payudara,
rata-rata partisipan mengaku hanya melakukan sedikit latihan.
“Hasil studi ini disertai bukti
tambahan tentang cara pencegahan kanker melalui aktivitas fisik yang
berat, tapi menyenangkan dalam jangka panjang terhadap risiko kanker
payudara yang sudah invasif maupun yang masih stadium dini,” ujar
peneliti seperti tercantum dalam jurnal Archives of Internal Medicine.